RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RELIGIOSITAS ANAK
KELAS VI SD
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Ririn Prasetyawati (111134232)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan
Pendidikan :
SD
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : Rabu/03/April 2013
Kelas/Semester : VI
Mata Pelajaran Terkait : Pendidikan Religiositas Anak
Alokasi Waktu : x ( JP)
Mata Pelajaran
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Indikator
|
Tujuan Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Penilaian
|
Sumber dan Media Belajar
|
Pendidikan Religiositas Anak
|
1. Mengenal dan memahami
cita-citanya dan factor yang mendukung cita-cita
|
1. Siswa mengenal dan memahami bahwa cita-cita perlu
didukung oleh pengharapan dan usaha demi masa depannya yang lebih baik.
|
Cita-cita perlu didukung oleh pengharapan dan usaha
|
A.
Kognitif
1. Menjelaskan arti pengharapan
2. Menjelaskan arti cita-cita
3. Menyebutkan cita-cita dan alasan
cita-cita tersebut
B.
Afektif
1. Menjelaskan gambaran orang yang tidak
mempunyai pengaharapan dengan membuat sebuah drama pendek di depan kelas
2. Menjelaskan gambaran orang yang
mempunyai pengaharapan dengan membuat drama pendek di depan kelas
3. Membuat sebuah karangan pendek
tentang usaha untuk mencapai cita-cita
C.
Psikomotorik
1. Menyebutkan dua usaha untuk
mewujudkan pengharapan
2. Menjelaskan hal-hal yang
mendukung dan menghambat tercapainya cita-cita
|
A.
Kognitif
1. Siswa dapat memahami arti
pengharapan
2. Siswa dapat memahami arti cita-cita
3. Siswa dapat menyebutkan cita-cita dan alasan memilih
cita-cita tersebut
B.
Afektif
1. Siswa
dapat menjelaskan gambaran orang yang tidak mempunyai pengaharapan dengan
membuat sebuah drama pendek di depan kelas secara berkelompok
2.
Siswa dapat menjelaskan gambaran orang
yang mempunyai pengaharapan dengan membuat drama pendek di depan kelas secara
berkelompok
3. Siswa dapat membuat sebuah karangan pendek tentang usaha
untuk mencapai cita-cita maksimal 1 lembar.
C.
Psikomotorik
1. Siswa
dapat menyebutkan dua usaha untuk mewujudkan pengharapan.
2. Siswa
dapat menjelaskan hal-hal yang mendukung dan menghambat tercapainya cita-cita.
|
A. Pendekatan
/ Metode pembelajaran: CTL
B. Langkah
Pembelajaran:
1. Kegiatan
awal ( menit)
·
Apersepsi
Guru membuka
kelas dengan mengucap salam dan
meminta salah seorang anak untuk memimpin doa. Selanjutnya guru mengabsen
siswa dan memberi pertanyaan sebagai pengantar seperti “Siapa yang mempunyai
cita-menjadi seorang guru?”dan menanyakan berbagai macam cita-cita lainnya,
selanjutnya bisa disesuaikan dengan jawaban siswa.
·
Orientasi
Guru
memperkenalkan apa yang akan dipelajari dan apa yang akan dicapai dalam
pembelajaran sehingga tercapailah apa yang diinginkan.
·
Evaluasi
Guru memberi reinforcement pada agar siswa antusias
mengikuti pembelajaran dan senang dalam menerima materi yang disampaikan.
2. Kegiatan
Inti ( menit)
·
Siswa mendengarkan
penjelasan guru mengenai berbagai macam cita-cita.
·
Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab tentang cita-cita yang diinginkan siswa dan guru
memberi penjelasan sedikit tentang tata cara permainan “Tebak Drama” untuk
menyampaikan materi.
·
Setelah itu siswa
bersama guru membentuk 4 kelompok dengan cara setiap siswa diminta berhitung
lalu masing-masing anak berkumpul sesuai dengan angka yang mereka pilih di tempat yang ditentukan oleh guru.
·
Setelah itu
masing-masing ketua kelompok mengambil 1 kartu yang berisi tentang
pengharapan dan cita-cita yang akan dibuat sebuah drama oleh masing-masing
kelompok.
·
Setelah itu setiap
kelompok membuat sebuah drama berdasarkan isi kartu yang mereka ambil dan
jangan sampai kelompok lainnya mengetahui.
·
Setelah semua
kelompok selesai membuat drama, kelompok pertama memainkan sebuah drama dan 3
kelompok menjawab drama apa yang sedang mereka mainkan begitu sebaliknya.
·
Setelah semua anggota
kelompok selesai memainkan drama, guru memberikan penjelasan sedikit tentang cita-cita perlu didukung oleh pengharapan dan usaha
demi masa depannya yang lebih baik.
·
Selanjutnya
siswa diberi tugas untuk membuat sebuah karangan
pendek tentang usaha untuk mencapai cita-cita
3. Kegiatan
Penutup ( menit)
·
Siswa bersama guru
merumuskan kesimpulan dari hasil belajar
·
Setelah itu siswa
bersama guru bertanya jawab apabila ada kesulitan yang dihadapi.
·
Ditutup dengan doa
penutup, salah satu dari peserta didik memimpin doa.
|
Tes lisan
|
Buku:Pendidikan
Religiositas “ Menjadi Anak Beriman dan
Terbuka”
|
Yogyakarta, 02
April 2013
Dosen
Pengajar
(Y. Kristianto, SFK., S.Pd) (Ririn Prasetyawati)
Rangkuman Materi
Seseorang yang menginginkan masa depan
menjadi lebih baik, impian tersebut harus didukung dengan pengharapan.
Pengharapan adalah keinginan dalam waktu dekat yang diidamkan menjadi
kenyataan. Supaya pengharapan ini terwujud maka harus didukung dengan niat-niat
yang kuat, usaha yang sungguh-sungguh, dan juga didasari dengan bakat-bakat
yang dimiliki. Diharapkan keinginan yang akan diperjuangkan tersebut dapat
mendukung cita-cita yang diimpikan. Namun demikian, tidak semua pengharapan
akan terpenuhi. Banyak pengharapan kandas ditengah jalan sebelum mencapai titik
batas yang diinginkan. Bagi orang yang kurang kuat dalam pengharapan, biasanya
mengalami keputusasaan dan bersikap masa bodoh, bahkan kemudian tidak punya pengharapan
sama sekali. Penyebab kegagalan bisa dari diri sendiri, orang lain atau keadaan
yang kurang menguntungkan. Sementara itu orang yang memiliki pengharapan kuat
akan selalu memperjuangkan pengharapan sampai keinginannya tercapai. Orang
seperti ini hidup dengan penuh semangat, rajin, disiplin dan teratur dalam
menghadapi masa depannya.
Sebagai
orang beriman, dalam mewujudkan pengharapan kita perlu bersandar pada Tuhan. Setiap orang yang
berpengharapan akan selalu didampingi dan disertai oleh Tuhan.Tuhan tidak akan
meninggalkan umat-Nya yang berusaha sejauh itu disadari oleh kemauan, usaha dan
iman yang kuat.
Setiap orang mempunyai cita-cita.
Cita-cita merupakan gambaran harapan, dambaan, keinginan dirinya dimasa yang
akan datang (mau menjadi apa kelak?). Cita-cita orang tentu berbeda satu sama
lain. Ada yang bercita-cita menjadi tentara, dokter, perawat, guru dan masih
banyak yang lainnya.
Cita-cita
adalah keinginan atau kehendak yang selalu ada dalam pikiran seseorang.
Cita-cita juga berarti tujuan sempurna yang akan diraih atau esuatu yang
menjadi tujuan akhir.
Setiap
cita-cita yang ingin diraih dalam hidup ini selalu diwarnai dengan dua
kemungkinan, yaitu keberhasilan dan kegagalan. Faktor penghambat yang bisa
gagal dalam mencapai cita-cita misalnya dari diri sendiri,rasa malu
mengungkapkan cita-cita, minder, rendah diri, takut gagal, merasa bodoh miskin
dan lain-lain. Sedangkan faktor dari luar antara lain menyangkut biaya, kesempatan,
koneksi (hubungan yang dapat memudahkan segala urusan), tidak punya relasi,
kondisi (keadaan), dan sebagainya.
Untuk
meraih cita-cita, orang harus berusaha dan berjuang dengan sungguh-sungguh.
Usaha-usaha itu antara lain tekun belajar, giat berlatih, giat bekerja, ulet,
tidak putus asa, percaya diri, berkemauan kuat, dan yang paling penting adalah
orang tersebut harus tertarik dan sungguh-sungguh mencintai cita-cita tersebut.
Cita-yang dipilih sedapat mungkin sejalan dengan bakat dan minat yang dimiliki,
didukung dengan pengharapan-pengharapan yang dibuat setiap hari, berguna bagi
kesejahteraan banayk orang, dan disamping itu membahagiakan kita sendiri dan
memuliakan Tuhan.
Sebagai
orang beriman, kita percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana tersendiri bagi kita.
Pada hakikatnya Tuhan menghendaki agar manusia hidup bahagia. Tergantung
bagaimana orang mengusahakan dengan bakat, kemampuan dan cita-cita yang
dimilikinya. Yang perlu disadari bahwa kadang apa yang bisa dicita-citakan bisa
tidak terwujud, bahkan terjadi di luar rencana. Itulah kehendak Tuhan. Tuhanlah
yang menentukan sehingga cita-cita yang diinginkan bisa berubah. Sikap doa,
penyerahan diri dan usaha yang kuat itulah yang bisa mendukung tercapainya
cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar